Thursday, September 4, 2014

FF Promise You (One Shot)


Cast                  : Shin Gyuri
                        Kim Myungsoo as Nam Myungsoo (L Infinite)
                          Lee Hyuk Jae (Eunhyuk Suju)
Other Cast        : Shin Hyeri, Nam Woohyun, other member INFINITE
Genre               : Romantic, cari sendiri !!
Author              : Silvia Mosi-Mosi
Song’s               : “Promise You” by Suju KRY




Happy Reading ^^
        “aku berjanji padamu akan mencintaimu selamanya, apapun yang terjadi”, ujar seorang namja mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking yeojachingunya.
        “ne oppa, arraseo”
        Perjanjian itu dikatakan namja bernama Lee Hyuk Jae ketika Shin Gyuri kekasihnya ingin memutuskan hubungan mereka.
        “tapi kenapa kau lakukan semua ini ? kau tak mengatakan sedikitpun alasan mu pada ku”
        “aku tidakk bisa mengatakannya oppa, tapi aku yakin suatu saat kau akan mengetahuinya”, ujar Gyuri menundukkan kepalanya. Ia tau ini adalah jalan terbaik yang harus ia lakukan agar kekasihnya tidak kecewa pada akhirnya.
        “sireeoo !!!aku tidak mau berpisah dengan mu sebelum kau mengatakannya pada ku !!”
        “oppa mengertilah, kau pasti akan terluka jika mengetahuinya. Jadi aku harap mulai sekarang kau menjauhiku”
        “andwee Gyuri !! itu tidak akan pernah terjadi. Kau tetap yeoja chinguku”
        Gyuri menghembuskan nafas berat. “terserah kalau begitu, aku harap kau tidak menyesali keputusanmu akhirnya”, kata Gyuri pergi meninggalkan hyuk jae yang masih bingung dengan tingkah Gyuri.
***


#AuthorPOV ^^
        “Shin Gyuri, silahkan masuk”, kata dokter Kim mempersilahkan Gyuri untuk duduk di kursi pasien.
        “ne”, ucap Gyuri lemas dan duduk di kursi pasien itu.
        “bagaimana perkembangannya dok ?”, lanjutnya
        “seperti dilihat dari hasil ronsen, sel kankermu sudah menyebar ke bagian otak sebelah kiri mu, sebaiknya kau melakukan kemo terapi untuk mencegah merambatnya sel kankermu ke otak sebelahnya lagi”, ujar dokter Kim dan menyerahkan hasil ronsennya.
        “aniaa~ aku tidak akan melakukannya, jika aku melakukan kemo terapi pasti rambut ku akan di cukur habis, ini akan membuat keluarga ku dan hyuk jae oppa tau tentang penyakitku ini”, jelasnya pada dokter Kim
        “ne, kau benar shin gyuri. Tapi sebaiknya kau beri tau mereka secepatnya tentang penyakit mu ini”
        “andwee, aku tak ingin membuat mereka sedih. Aku hanya ingin menyimpannya sendiri. Apa tidak ada cara lain ?”
        “ada, dengan jalan operasi. Apa kau yakin akan melakukannya ?ini akan menyebabkanmu lumpuh setengah badanmu, karna sel-sel kanker mu akan di angkat secara total”, ucap dokter Kim dan Gyuri hanya menunduk lemas.
        “molaa~ aku tak tau harus melakukan apa”, gyuri merasakan air matanya mulai menetes membasahi pipi mungilnya. Ia tau jika ia memilih salah satu dari cara yang diberikan dokter Kim, semua akan mengetahui penyakitnya, ia tak mau membuat orang lain sedih karenanya.
        “baiklah dok, aku akan memikirkannya dulu sebelum aku mengambil keputusan yang terbaik”, Gyuri mulai bangkit dari kursi pasien dan beralih menuju pintu keluar ruangan dokter Kim.
***
#Gyuri POV
        Aku menangis dalam diam, setelah mendengar penjelasan dokter Kim tadi aku merasa hidupku tidak akan lama lagi. Apa harus aku mengatakan yang sejujurnya ?aku takut mereka sedih dan meninggalkanku. Aku memeluk lututku erat, menenggelamkan wajahku di dalamnya. Pikiran ku mulai goyah, tiba-tiba suara terdengar dari arah tasku, segera aku merogoh tas ku dan mencari asal suara itu. “Hyuk jae oppa ?”, ujar ku segera ketika melihat layar handphone ku, segera aku angkat teleponnya dan dia mulai menjawab ..
        “Gyuri-ya, neo eodiseo ??”, ucapnya di seberang sana.
        “aku di pantai, wae ?”, jawab ku dengan suara serak
        “aku mencarimu keliling, neo gwenchana ? kenapa suaramu seperti itu ? neo uljimayo ?”
        Aku rasa hyuk jae oppa mulai kebingungan, karena tidak mau menambah rasa khawatirnya aku segera memutuskan teleponnya dan mencabut baterai hpku.
        Aku kembali menatap deburan ombak, terasa sunyi hening. Hari mulai gelap, hanya tampak aku dan seorang laki-laki disana yang juga duduk termenung seperti ku. Kembali lagi aku mengedarkan pandanganku ke arah deburan ombak. Aku hanya bisa meratapi nasibku sekarang, terombang ambing tak jelas seperti ombak itu.
***
#Author POV
“hyeri, bisakah kau ambilkan ku minum ?”, kata gyuri terbaring lemas di tempat tidurnya.
“ne, chamkaman eonni”, setelah beberapa lama menunggu datanglah hyeri yang membawa segelas air putih dan semangkuk bubur hangat. Hyeri meletakkannya di meja kecil sebelah tempat tidur gyuri, ia mengambil mangkuk bubur itu dan mulai menyuapinya.
“aaa, buka mulutmu ne”, ujar hyeri dan memasukkan sesendok bubur hangat kemulut gyuri.
“kau kenapa ? sepertinya akhir-akhir ini wajah mu pucat terus. Apa kau menyimpan sesuatu dariku, eomma dan appa ?”, lanjutnya dan masih meniup-niup kecil bubur itu.
“andwee, aku hanya kelelahan”, jawabnya singkat
“jeongmal ?tapi dari penerawanganku mengatakan ada sesuatu yang kau sembunyikan, kau juga bisa bercerita padaku. Aku akan mendengarnya”, kata hyeri mengacungkan tangannya berbentuk “V”
“aannii~ apa yang harus aku ceritakan ? aku tidak menyimpan apapun darimu”
        “ya sudah, jika kau butuh aku untuk mendengarkan ceritamu aku siap, kalu begitu aku keluar dulu eonni, semoga kau cepat sembuh”, ujarnya dan pergi meninggalkan kamar Gyuri.
        “ne, gomawo nae yeodongsaeng”
***
        Gyuri mengambil buku diarynya di dalam tasnya.Ia mulai menuliskan satu demi satu kata. Hanyalah ini yang dapat ia lakukan, mengatakan yang sejujurnya kepada buku diarynya, hanyalah buku itu yang menjadi saksi bisu sisa hidup Gyuri yang tinggal 6 bulan lagi.
Eomma, appa, hyeri dan hyuk jae oppa. Jeongmal mianhae, aku merahasiakan ini pada kalian.tapi jujur,  Aku tak ingin membuat kalian kecewa, kanker ku sudah menyebar ke otak sebelah kiri ku, dokter Kim menyuruhku untuk melakukan kemo terapi. Tapi aku menolaknya, aku tau ini dapat memperpanjang hidupku walaupun tak lama.Tapi aku takut kalian tau, aku tak mau kalian menetaskan satu air mata pun untukku.Aku tak mau membuat kalian sedih, aku bisa melawan penyakit ku ini sendiri.Dan mungkin jika kalian menemukan buku diary ini aku sudah tidak ada lagi.Jagalah diri kalian baik-baik. Eomma appa terima kasih sudah merawat ku tak henti-hentinya sampai aku bisa sebesar ini, jasa-jasa kalian tak kan pernah aku lupakan. Hyeri nae yeodongsaeng jaga eomma appa ne J jangan biarkan mereka sakit, dan terakhir hyuk jae oppa NAN JEONGMAL SARANGHAE
SHIN GYURI ^^


 












Gyuri menutup buku diarynya dan langsung menyimpannya di bawah bantal tidurnya agar tidak ada yang mengetahuinya.Ia berjalan mendekati cermin besar di dekat lemari pakaiannya. Gyuri tak mampu lagi menahan air matanya yang kian jatuh.Ia menatap pantulan tubuhnya di cermin yang semakin mengurus, air matanya semakin banyak menetes. Ia tau suatu saat raganya tidak akan ada di dunia ini lagi. “kenapa aku ? kenapa Tuhan memberikannya padaku ?”, ujarnya masih dengan menatap pantulan tubuhnya di cermin. Gyuri mulai memegang satu persatu bagian wajahnya.Mata, hidung, telinga, mulut dan terakhir rambutnya.Ia mengusap rambutnya dari atas hingga ujung rambutnya. Gyuri menangis lagi ketika melihat banyak helain rambut yang menempel di tangannya. “seperti inikah rasanya ? perih ..jantung ku terasa berdebar-debar lebih cepat”, gyuri menempelkan tangannya tepat di bagian dada sebelah kirinya.
***
1 bulan kemudian,
#Gyuri POV
        Hyuk jae oppa mengajakku pergi ke taman bunga, memang benar aku sangat menyukai bunga dan dia tahu segala sesuatu yang aku sukai. Sesampainya di taman bunga hyuk jae oppa langsung mengajakku pergi ke taman mawar, segala jenis warna mawar bisa aku lihat disana, aku sangat menyukainya. Entah kenapa, aku sangat ingin menangis setelah hyuk jae oppa memberikan ku mawar merah yang di petiknya pada ku. Aku menghirup aroma mawar itu dalam-dalam.Sangatlah wangi, tiba-tiba air mata ku menetes, aku merindukan saat-saat seperti ini. Ketika dia mengajakku pergi bersama..
        “neo gwenchana Gyuri-ya ?”, tanyanya mengusap air mataku dengan ibu jarinya..
        “aanii oppa, nan jeongmal bogoshiposeo”, jawabku dan memeluk tubuhnya erat. Ia membalas pelukanku dan mengusap-usap rambutku ..
        “gyuri-ya ? kau benar tidak apa-apa ?”, ujarnya lagi meyakinkanku ..
***
#Hyuk Jae POV
        Aku memeluknya erat-erat dan membiarkannya menangis dalam pelukanku. Aku mengusap-usap rambutnya halus, aku terkesiap ketika melihat banyak helain rambutnya yang menempel di tanganku ..
        “gyuri-ya, kau benar tidak apa-apa ?”, tanya ku lagi meyakinkannya dan ia hanya mengangguk pelan ..
        “Apa mungkin dia sakit ?”, batin ku dan masih memeluk gyuri. Aku menatap kembali tanganku yang penuh dengan helaian rambut Gyuri ..
        “inikah alasannya ingin meninggalkan ku ?kenapa dia harus merahasiakannya ?”. aku melepaskan pelukannya dan menatapnya seduktif.
        “wae oppa ?”, tanyanya kemudian
        Aku masih menatap bola matanya yang pucat kekuning-kuningan. “kau baik-baik saja kan ?”, tanya ku lagi lebih meyakinkannya ..
        “ne, aku baik-baik saja. Kenapa kau menatapku seperti itu ?”, jawabnya dan memandang ku aneh ..
        “aahh aaanniii~”, balas ku dengan cepat dan mengalihkan pandangan ku kelain tempat.
***
#Author POV
        “hari yang melelahkan.. hhuuhh”, gyuri merenggangkan otot-ototnya karena sekarang ia sudah boleh pulang dari kedai teh tempatnya bekerja.
        “mau aku antar ?”, ujar seorang namja dengan mengendarai mobilnya ..
        “tidak, aku bisa pulang sendiri, lagi pula rumah ku tak jauh dari kedai ini.”, tolak gyuri dengan halus ..
        “ohh, baiklahkalau begitu. Berhati-hatilah”, ujar namja itu lagi melambaikan tangannya ke luar jendela mobilnya ..
        Gyuri terus berjalan kecil dan memainkan handphonenya.Ia sudah berulang kali menelepon Hyuk Jae oppa tetapi tidak ada balasan. “apa nomernya sudah tidak aktif ? tapi kenapa ia tidak mengatakannya padaku ?”, terakhir sejak gyuri dan hyuk jae pergi ketamanlah mereka bertemu, setelah itu hyuk jae tidak pernah memberikan kabarnya lagi, bahkan sudah terhitung 1 bulan sudah. Tak terasa ia sudah sampai di depan pintu gerbang coklat rumahnya. Gyuri segera masuk dan melepaskan sepatu yang ia kenakan, tetapi ia melihat 2 sepatu namja berada di depan pintu rumahnya.
        “Hyuk Jae oppa ?”, teriaknya sebelum memasuki rumahnya, ia terkejut karena ia melihat 2 sosok namja yang duduk berdampingan di sebelah Hyeri.
        “eonni …”, sapa hyeri
        “mana Hyuk Jae oppa ?”, tanyanya karena sedari tadi ia tidak melihat hyuk jae disana ..
        “hyuk jae ? dia tidak ada disini”, seketika setelah itu Gyuri langsung tersenyum masam dan melanjutkan langkahnya menuju kamarnya ..
        “eonni ..”, ujar Hyeri menghentikan langkahnya ..
        “duduklah sebentar, aku ingin mengenalkanmu namjachinguku”, lanjut hyeri dan gyuri menurutinya duduk tepat di seberang hyeri dan teman-temannya ..
        “kenalkan ini Nam Woohyun namjachinguku, dan Woohyun oppa ini eonni ku yang paling aku cintai Shin Gyuri”, setelah Hyeri memperkenalkan Nam Woohyun, Gyuri langsung menyalami Woohyun sebagai tanda perkenalan ..
        “ohh ya, aku sampai lupa. Dan ini yang di sebelah Woohyun oppa Nam Myungsoo, kakaknya Woohyun oppa.Myungsoo oppa seumuran dengan eonni.Myungsoo oppa ini kakak ku Shin Gyuri”, ujar hyeri lagi.Seperti biasa Gyuri dan myungsoo bersalaman sebagai tanda perkenalan.Myungsoo menatap Gyuri lama dan gyuri hanya membalasnya dengan senyuman.
        “kalau begitu aku tinggal ke atas ya. Selamat bersenang-senang”, terangnya dan pergi meninggalkan hyeri, woohyun dan myungsoo.
***
2 bulan kemudian
#Author Ketjeh POV
        “aaiiss, appo”, ringis gyuri ketika merasakan ada sesuatu yang mengalir dari hidungnya ..
        “omonaaa darahh”, gyuri segera berlari keluar kamarnya. Ia berniat ke toilet untuk membersihkan darahnya. Tetapi sialnya eomma, appa dan Hyeri duduk di meja makan sedang menyantap masakan dan melewati meja makan merupakan jalan satu-satunya menuju toilet.
        “yyakk eooni .. neo gwenchana ?”, tanya hyeri menghentikan makannya, begitu pula dengan eomma dan appa.
        “kenapa kau menutup hidung dan mulutmu seperti itu ?”, eomma menatap Gyuri heran dan beralih mendekati Gyuri untuk memastikannya. Wajahnya sangat terlihat pucat.
        “aanii, nan gwenchana .. eomma jangan mendekat, aku hanyalah flu biasa”, jawabnya dan secepat mungkin berlari menuju toilet ..
        Setelah beberapa menit di toilet Gyuri keluar dengan wajah pucatnya.Ia benar-benar pusing tetapi ia masih bisa menahan rasa sakitnya sampai ia tiba di kamarnya.
        Gyuri menatap lekat-lekat foto Hyuk Jae di layar handphonenya ..ia mengusap-usap foto namja itu. Gyuri sangat merindukannya, tepat sudah 3 bulan hyuk jae tidak memberinya kabar .. “apa dia melupakan ku ?”, tanyanya pada dirinya sendiri ..
        Ia berjalan mendekati cermin besar dan memantulkan dirinya pada cermin itu. “aku semakin kurus, wajah ku pucat, rambutku menipis. Apa ini berpengaruh dengan umurku yang tak lama lagi ?2 bulan lagi.Itu waktu yang tidak lama. Aku hanya perlu memejamkan mataku untuk menunggu 2 bulan itu, aku sudah siap apapun yang terjadi aku akan mengiklaskannya. Aku harap hyuk jae oppa berada di samping ku saat itu ”, ujar gyuri menepuk-nepuk pelan pipinya yang semakin mencekuk ..
***
        Keesokan harinya gyuri hendak pergi berangkat kerja tetapi eommanya mencegahnya dan berniat memeriksakan keadaan Gyuri “gyuri-ya, sebaiknya kita  periksakan keadaanmu ke dokter. eommamerasa aneh dengan penyakitmu itu, kamu bilang itu hanya penyakit flu biasa tetapi ada gejala aneh yang eomma lihat. Akhir-akhir ini perubahanmu semakin jelas terlihat. Kamu semakin kurus, pipimu semakin mencekuk”
        “aanii eomma, aku baik-baik saja”, kata gyuri menolak ajakan eommanya
        “wae ?tapi kau harus tetap memeriksakannya ke dokter. sebaiknya kau minta izin di tempat mu bekerja dan memeriksakan dirimu ke dokter”, perintah eomma
        “ne, eomma. Aku akan memeriksakan diriku sekarang, eomma tak perlu mengantar ku. Aku bisa sendiri”, jelas gyuri kemudian ..
        Gyuri segera keluar rumah dan melesat pergi menemui dokter Kim sesuai dengan perintah eommanya.
***
        “dokter Kim, bagaimana keadaan ku sekarang ?”, tanya Gyuri gelisah
        “aku sudah menyarankanmu untuk mengikuti kemo terapi, tetapi kau menolaknya. Bahkan kau tak pernah memeriksakan dirimu lagi. Sekarang kau bisa lihat bukan ?sel kankermu semakin banyak. Sel-selnya sudah merambat ke otak kananmu dan sebelah jantungmu. Apa akhir-akhir ini kau terus merasakan pusing ?”
        “ne”, jawab Gyuri singkat menundukkan kepalanya ..
        “mungkin jika kau melakukan kemo terapi dari 4 bulan yang lalu bisa mengurangi sel-sel kanker mu. Apa orang tua mu sudah mengetahuinya ?”, tanya dokter kim lagi ..
        “belum dok, aku belum siap mengatakannya sekarang”
        “sebaiknya segera kau beri tau sebelum terlambat. Kau masih punya harapan 2 bulan lagi”, ujar dokter kim menyemangati Gyuri.
        “anii~ aku sudah memasrahkan keadaan ku. Jika memang umur ku 2 bulan lagi aku mengikhlaskan semuanya”
        “baiklah, jika itu maumu. Bawalah ini, minum setiap sakit kepalamu muncul. Setidaknya dapat menetralisir rasa sakitnya dan menghentikan perkembangan sel-sel kankernya”, dokter kim menyerahkan obatnya pada gyuri dan gyuri membungkuk mengucapkan terima kasih dan pergi menuju pintu keluar..
        Setelah gyuri tak lagi terlihat seorang namja segera memasuki ruang dokter Kim dengan tergesa-gesa.
        “appa .. ”, teriak namja itu tersengal-sengal mengatur nafasnya ..
        “aaiiss, myungsoo. Kenapa kau kemari ?”, tanya dokter kim kepada myungsoo anaknya ..
        “appa kenal dengan gadis itu ?”
        “ne, dia Shin Gyuri. Pasien appa.Wae ?”, tanya dokter kim heran dan menghentikan menulisnya ..
        “dia kakak pacarnya Woohyun, untuk apa dia kemari ?”
        “aaiiss, gurae ? memeriksakan diri, dia punya penyakit kanker umurnya juga tidak lama lagi, sekitar 2 bulan lagi. Appa mohon kamu jangan menceritakan ini kepada siapapun, gyuri tidak ingin orang-orang yang mengenalnya sedih jika mereka tau semuanya”
        “mwoo ?kanker ?appa tidak bohong kan ? keluarganya tidak ada yang tau, kenapa dia harus merahasiakannya ?”, ujar myungsoo bingung..
        “Kasian dia”, semenjak itu myungsoo benar-benar iba dengan gyuri ia bertekad untuk membantunya. Ya, setidaknya hanya menjaganya atau mungkin menghiburnya tanpa harus gyuri tau bahwa myungsoo mengetahui semuanya ..
***
#Myungsoo POV
        “woohyun-ah apa kau kenal baik dengan Gyuri ?”, tanya ku pada woohyun yang asik memainkan gadgetnya ..
        “gyuri ?”, ujarnya kaget dan menatap ku aneh, aku memalingkan wajahku kelain tempat untuk menghindari serangan pertanyaan yang sudah bisa aku baca dari raut wajahnya ..
        “kenapa kau menanyakannya ? kau menyukainya eoh ? hahahah”,
*DEG
        Jantung ku berdetak kencang, aku merasakan hal yang berbeda ketika Woohyun mengatakan itu. “apa benar aku menyukainya ?”, aku kembali mengingat kejadian kemarin di rumah sakit. Aku merasa iba dan bertekad ingin membantunya, tetapi kenapa perasaan iba ku begitu cepat berubah menjadi suka atau mungkin cinta ?
        “annii~”, elak ku secepat mungkin ..
        “aaiiss, sudahlah katakan saja. Raut wajahmu mengatakan kau mencintainya.hahahah”, tawanya lagi bahkan di sebelah telinga ..
        Dengan cepat aku melemparkannya bantal sofa yang berada di dekatku “kau ingin membunuhku, eoh ?”
        “sudahlah katakan saja, lagi pula aku tidak akan mengatakannya”, ujar woohyun dan beralih ke gadgetnya lagi ..
        “nee, sudah .. sudahh apa kau puas ???”, aku mendekatkan wajah ku lebih dekat ke woohyun dan ia dengan cepat menampar dan menendang perut ku keras “neo !!!! jangan dekati aku ! kau seperti akan menciumku saja”, tegasnya langsung menjauh ...
        “aaiiss, aku masih waras menyukai wanita .. ohya, apa kau tau tentang latar belakang Gyuri atau apalah, kehidupannya mungkin ..”
        “apa maksud mu ?”, ujarnya dan menatap ku aneh lagi ..
        “aahh, aku tau. Sepertinya dia bekerja di kedai dekat rumahnya.Setauku mereka orang mapan, kenapa Gyuri masih saja bekerja di kedai kecil itu, kenapa tidak bekerja di perusahaan ayahnya saja. Tapi itulah yang aku sukai dari kakak dan beradik itu”, lanjutnya dan beralih menatap serius gadgetnya lagi ..
        “mau hidup sederhana maksud mu kan ? aku juga suka ..”, woohyun menggangguk tanpa memalingkan wajahnya ..
***
#Gyuri POV
        Aku menatap buku diary ku lekat-lekat, bisa kurasakan air mata ku mulai mengalir .. “eomma, appa mianhae”, ucap ku sesegukan. Aku ingin mengatakan sejujurnya pada mereka tapi aku takut mereka tidak bisa menerimanya.aku mengelus lembut rambutku pelan, tampak helaian rambutku menempel di tanganku. Aku megumpulkan semua helaian rambut yang berserakan di lantai maupun ditangan ku. Aku meletakkannya dalam kantung plastik dan menempelkan pada halaman selanjutnya di buku diary ku .. “mahkota terindahku ^^”, kata-kata yang mulai kuukir di bawah rambutku itu ..
        “shin gyuri-ya .. neo gwenchana ??”, ucap eomma di balik pintu yang sengaja aku kunci ..
        Aku segera menutup buku diary ku dan mengusap air mata ku ..segera aku bergegas pergi munuju arah pintu “ne eomma, nan gwenchana”, ujar ku lalu membukakan eomma pintu ..
        Eomma berjalan memasuki kamarku dan duduk termenung di tempat tidurku ..
        “eomma aku ke toilet dulu”, kataku lalu melesat cepat karena air mataku akan jatuh lagi ..
        Setelah keluar dari toilet aku kembali menuju kamar kebetulan sekarang sudah malam dan aku harus tidur agar besok pagi aku bisa bekerja dengan baik.
***
        #Author POV
        Waktu menunjukkan pukul 08.00 Gyuri masih membolak-balikan badannya di depan cermin “yyaapp ..sudah cukup”, ujarnya kemudian. Ia segera bergegas menuruni tangga untuk berangkat kerja ..
        “Gyuri-ya .. duduklah dulu, appa ingin bicara”, ujar appa yang duduk di meja makan sambil meminum secangkir kopi ..
        “aaaa .. aku sudah terlambat appa, nanti saja ne”, sahut Gyuri dan berlari kecil menuju pintu keluar ..
        “hhuusshh hhuss” nafas Gyuri tersengal-sengal setelah tiba di kedai teh tempatnya bekerja, jantungnya berdebar kencang “aaahhh appoo”, Gyuri mengerang kesakitan dan memegang dadanya lemah. Ia tau, jika ia tak seharusnya berlari karena jantungnya sangat lemah. Gyuri bersandar di balik pintu tempat pengolahan teh, dan mengambil sehelai tisu untuk menutupi hidungnya ..
        “yyakk, kenapa kau harus keluar lagi”, ujarnya lagi dan menghapus bekas darah yang masih tersisa di hidungnya. Ia segera bangkit dan pergi untuk menemui pelanggan ..
“……………………”
        “ada yang bisa aku bantu tuan ?”, tanya Gyuri
        “ne, aku ingin memesan teh hijau original”, jawab namja tersebut tanpa melihat wajah Gyuri ..
        “apa ada yang lain lagi tuan ?”
        “anii~”
        “baiklah, harap tunggu sebentar tuan”
        Tanpa sepengetahuan Gyuri namja yang tadi ia hampiri adalah Myungsoo, selama ini Myungsoo selalu mengikuti kemanapun Gyuri pergi. Ia khawatir akan terjadi sesuatu yang membahayakan Gyuri ..
        5 menit berlalu datanglah Gyuri dengan membawa nampan berisi teh hijau original, dengan cepat Myungsoo kembali menundukkan kepalanya agar tidak diketahui Gyuri ..
        “silahkan tuan”, ucap Gyuri lalu pergi meninggalkan Myungsoo ..
        “ne, gamshamnida”
***
        “gyuri-ya, kau sudah makan siang ?”, ujar namja bermata sipit, yang merupakan rekan kerja Gyuri ..
        “belum Sunggyu-sii”, jawab Gyuri yang masih sibuk meracik teh ..
        “bagaimana kalau kita ke caffe sebelah, mungkin sekedar minum kopi saja”
        “baiklah, chamkaman aku menyelesaikan ini lagi sebentar saja”
        “ne, akan aku tunggu”
        “ayoo, aku sudah selesai”
        Selama perjalanan mereka berbicara panjang dan sesekali tertawa ria untuk menghilangkan penat, saat tiba tepat di caffe  yang bernama “INFINITE CAFFE”, mereka membuka pintu Caffe dan disambut oleh pelayan-pelan caffe yang sangat ramah “silahkan tuan, kalian bisa mengambil meja di sebelah kanan”, ujar pelayan itu sambil menunjukkan arah tempat duduknya ..
        “gyuri-ya, kau tunggu disini. Biar aku yang memesannya”, ujar sunggyu dan pergi menuju loket pemesanan ..
        “ne ..”, jawabnya singkat. Gyuri memandang sekeliling caffe tersebut pandangannya berhenti pada sepasang kekasih yang duduk berhadapan, ya bisa di bilang romatisnya.Gyuri terus menatap namja tersebut yang duduk membelakanginya.Ia merasa heran dan mengenali sosok namja tersebut walaupun namja itu duduk membelakanginya. Karna rasa penasarannya itu, Gyuri bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri sepasang kekasih itu. “yyaakk !! Hyuk Jae oppa, jadi inikah yang kau lakukan selama ini ? 3 bulan kau menghilang dari kehidupan ku, ternyata kau sedang bersenang-senang dengan Yeoja lain !! dasar kau penipu !”, bentak Gyuri yang terkejut dengan namja itu yang ternyata adalah Lee Hyuk Jae namjachingunya, tanpa basa-basi lagi Gyuri menyiramkan kopi hangat yang ada di depannya ke wajah Hyuk Jae, semua mata pengunjung mengarah ke perdebatan itu ..
        “Gyuri-ya, bukan begitu maksud kuu”, hyuk jae segera menggapai tangan Gyuri tapi dapat ditangkis dengan Gyuri cepat ..
        “oppaaa !!!nuguya ?”, tanya yeoja yang menemani hyuk jae tadi ..
        Hyuk jae langsung berlari menghampiri Gyuri tanpa menjawab pertanyaan dari yeojanya ..
***
        “oppa, inikah yang kau maksud janji ? kau berjanji akan mencintaiku selamanya, apapun yang terjadi. Tapi kenapa kau lakukan ini ..aku sudah memberikanmu kesempatan untuk tidak mencintaiku lagi tapi kau menolaknya mentah-mentah, aku sudah meyakinkanmu agar kau tidak menyesal akhirnya tapi kau tetap bersikeras ingin bersamaku, inilah yang aku takuti pada akhirnya kau yang aku cintai pergi meninggalkanku pada saat akhir-akhir sisa hidupku ini. Aku menyesal ..menyesal oppaaa .. menyesal telah menerimamu lagi dalam hidupkuu”, Gyuri menangis sejadi-jadinya, ia kesal dengan ulah hyuk jae yang mencampahkannya begitu saja setelah ia memberikan harapan pada namja itu ..
        Gyuri berjalan terus menerus tak tahu kemana kakinya akan melangkah, ia merasakan kepalanya yang akan meledak, detak jantungnya berkontraksi lagi. Sulit untuknya menahan semua itu, tapi tetap saja ia berjalan tanpa memperdulikan segala sakit yang ia rasakan.
        “kau tega oppa, kauu tegaaa”, teriaknya dan jatuh begitu saja di jalanan yang sepi pengendara ..
        Myungsoo yang memata-matai Gyuri dari kejauhan segera menolongnya dan membawanya ke rumah sakit ..
***
        “bagaimana ini dokter ? apa anak kami baik-baik saja ?”, tanya eomma dan appa Gyuri yang panik dengan keadaan anaknya ..
        “apa kalian sudah mengetahuinya ?”, tanya dokter Kim
        “tentang penyakit Kanker yang di deritanya ?”, jawab eomma Gyuri kemudian menundukkan kepalanya ..
        “ne, kami mengetahuinya. Tapi baru kemarin ketika aku menemukan buku diary Gyuri yang tertinggal di atas mejanya, sebenarnya tadi kami ingin membicarakan ini pada Gyuri tapi ia bersikeras untuk bekerja”, lanjutnya.
        “eomma appa, eonni wae ??”, ujar Hyeri cemas dari balik pintu bersama Woohyun ..
        “duduklah dulu”, ujar dokter Kim mempersilahkan Hyeri duduk ..
        “aku akan menceritakannya dari awal, Gyuri menderita penyakit kanker otak stadium akhir sudah setahun yang lalu, tetapi ia bersikeras untuk menyimpannya dan tidak memberitahukannya pada kalian. Ia takut kalian sedih dan tidak bisa menerima kenyataan yang sebenarnya. Aku sudah membujuknya untuk melakukan kemo terapi, tetapi ia menolaknya. Dan sekarang sel kankernya sudah menyebar keseluruh bagian tubuhnya, sisa hidupnya tidak lama lagi.Perubahan fisiknya sangat terlihat jelas.Aku harap kalian bisa mengerti.”
        Semua tangisan pecah saat dokter Kim menjelaskan realita yang sebenarnya, Hyeri yang mendengarkan itu langsung pergi mendekati ranjang pasien yang di tiduri Gyuri. Hyeri menatap Gyuri lekat-lekat yang masih belum sadar dari komanya, ia mengangkat sedikit tangan Gyuri yang masih tersambung selang infus dan menggenggamnya erat.
        “eonni, neo nappeun !! kenapa kau simpan semua ini sendiri, kau seharusnya menceritakannya padaku. Kenapa kau seperti ini ?menanggung penderitaanmu seorang diri. Dan sekarang kau tertidur lemas tak berdaya, kau kira aku bisa tenang melihatmu seperti ini ?kau sungguh jahat !!”, Hyeri menundukkan kepalanya di atas tangan Gyuri. Ia menangis sejadi-jadinya tak tau apa lagi yang harus dilakukan. Semua sudah terlambat, ia harus menerima kenyataan sebenarnya. Myungsoo dan Woohyun yang melihat kejadian itu ikut menangis, ia terharu dengan hubungan Hyeri dan Gyuri yang begitu dekat. Bahkan saat seperti inipun Hyeri masih mau meninggalkan kuliahnya yang sedang ujian demi eonninya..
        “hyeri-ya, neo gwenchana ?”, woohyun mengangkat tubuh hyeri yang lemas ke tempat duduk di sebelah ranjang pasien. “biarkan dokter Kim memeriksanya dulu”, ujarnya lagi ..
        “eomma appa, bagaimana keadaan eonni ?”, ujar Hyeri lagi yang masih menangis ..
        “sudahlah Hyeri, sebaiknya sekarang kita doakan agar Gyuri masih diberikan kesempatan”, ujar appanya sembari menyeka air matanya yang mulai jatuh ..
        “keadaannya sudah membaik, detak jantungnya kembali normal. Sebaiknya biarkan Gyuri istirahat untuk beberapa pekan ini”, ujar dokter Kim dan pergi meninggalkan ruang pasien ..
***
        3 hari sudah Gyuri masih belum sadar dari komanya. Myungsoo dan Hyeri masih setia menunggunya sampe Gyuri terbangun ..
        “Hyeri-ya, pergilah ke kampus. Kasian kau ketinggalan pelajaran, biarkan oppa yang merawat eonni mu”, ujar myungsoo masih duduk di sebelah ranjang Gyuri ..
        “anni oppa, biarkanlah .. aku ingin menjadi orang yang pertama yang eonni lihat setelah ia sadar nanti, aku merindukan senyumnya yang dulu”, jawab Hyeri sembari mengelap tubuh Gyuri yang penuh dengan keringat.
        “kalau begitu oppa keluar sebentar beli makanan, jaga eonni ya, telfon oppa jika Gyuri sudah sadar”
        “ne oppa, tenanglahh”, kata hyeri meyakinkan Myungsoo ..
***
#Myungsoo POV
        Aku sudah sampai tepat di swalayan milik teman ku dongwoo hyung. “yakk, dongwoo-sii, apa kabar ? lama tidak bertemu”, tanya ku padanya hanya sekedar untuk basa-basi .. “hey myungsoo, kau lebih tampan saja .. hahahha ..aku baik-baik saja, tidak biasanya kau mampir kesini ?”, jawabnya sambil menepuk pundak ku kecil ..
        “ania~ aku hanya ingin membeli beberapa makanan saja, jadi lebih baik aku pergi sendiri, yaa kebetulan masih pagi aku ingin menghirup udara segar .. kalau begitu aku duluan ne”, ujar ku gagu lalu pergi meninggalkannya begitu saja ..
        “ahh ne, semoga hari mu menyenangkan.. Kebiasaan yang masih belum bisa diubah”, ucapnya dari kejauhan
Aku mengerti kata-kata’a itu.yaa, aku akui jika aku bukanlah type namja yang bisa di ajak basa-basi .. menurut ku itu terlalu berlebihan, lebih baik aku menanggapi orang lain dengan diam dari pada harus berbicara dengan topik yang tidak jelas adanya ..
        Aku menyelusuri lorong-lorong swalayan ini, semua makanan menyambutku hangat, seakan-akan semua ingin dibeli .. “apa yang harus ku beli ?”, tanya ku pada diri ku sendiri .. “sebaiknya kau belikan dia bubur untuk menghangatkan tubuhnya dan buah-buahan”, jawab orang di seberang sana .. aku membalikkan wajah ku sebentar “yyaakk, appa .. kenapa kau disini ?”, tanya ku pada appa yang masih asik mengambil makanan di raknya masing-masing .. “ya belanja, untuk apa lagi appa kesini ?” .. “ania~”, jawab ku singkat ..
        Tiba-tiba aku merasakan ada yang bergetar di saku celana sebelah kiri ku .. “ooo, hyeri-ya ..”, segera ku angkat telepon itu dan ia mulai menjawabnya ..
        “yeoboseo oppa !! ini aku shin hyeri .. cepatlah kemari, eonni sudah siuman”, ujarnya dari seberang telepon ..
        “jinja ??ne nee .. oppa segera kesana, sebaiknya kau berikan Gyuri air putih dulu, oppa sudah membelikannya makanan”, jawab ku kemudian ..
        “ne oppaa ..”
        “hyeri-ya tolong sampaikan pa ____”
        Ttuuutt ..ttuuutt ..ttuutt ..
        “aaiiss, kenapa dimatikan ? aku belum sempat mengatakannya -_- apa hyeri takut pulsanya habis ? aaiiss jinja !!”, setelahh selesai menerima telepon itu aku segera pergi kekasir untuk membayar belanjaan ku .. aku dengan cepat pergi menuju rumah sakit lagi untuk melihat keadaan Gyuri ..
***
#Author POV ..
        “eonni, Myungsoo oppalah yang menjagamu selama kau dirawat disini .. dia sangat baik, bahkan dia juga yang membawamu ke rumah sakit ketika kau pingsan dijalan”, ujar hyeri menerangkan kejadian yang sebenarnya pada gyuri ..
        “hhhmm”, Gyuri hanya mengangguk lemas .. keadaannya belum benar-benar pulih, ia harus banyak beristirahat untuk mengembalikan tenaganya lagi ..
        “myungsoo oppa .. kau sudah datang .. kemarilah oppa”, sapa hyeri sembari menarik kursi yang ada di sebelahnya untuk mempersilahkan myungsoo duduk ..
        “kalian belum saling kenal kan ..”
        “eonni~”, rengek hyeri manja ..
        “ini Myungsoo oppa, dia akan menjaga mu sekarang .. aku harus pergi ke kampus .. eonni pasti aman bersamanya .. myungsoo oppalah satu-satunya orang yang ku percayakan untuk menjaga eonni”
        Myungsoo hanya menatap hyeri bingung, sedangkan hyeri membalasnya dengan kedipan mata seakan-akan ia memberi kode dengan bahasa tubuhnya ..
        “oppa, ikut aku keluar sebentar .. eonni kau beristirahatlah dulu .. ada yang ingin aku bicarakan dengan myungsoo oppa”, ujar hyeri sambil melakukan hal yang sama ke myungsoo tadi, mengedipkan matanya ..
        “nee ..”, jawab gyuri dan tersenyum ..
        Myungsoo dan hyeri segera keluar dari ruang pasien dan duduk di ruang tunggu dekat loby rumah sakit ..
        “oppa, aku mengerti .. kau pasti bingung dengan apa yang aku katakan tadi .. hahahha tenanglah oppa .. woohyun oppa sudah mengatakan semuanya pada ku tadi lewat telepon .. apa benar oppa menyukai Gyuri eonni ?”, tanya hyeri sembari memaparkan wajah penuh tanya ..
        “MWO ?woohyun ?dsar bocah tengik itu !”, umpatnya
        “ayolah oppa, jujurlah ..”
        “nee~ tapi bukan karna oppa menyukainya oppa simpati dengan eonni mu”, terang myungsoo kemudian ..
        “ne oppa, aku tahu .. karna itulah aku berusaha mendekatkan kalian agar kalian bisa saling kenal dulu .. aku dan woohyun sudah merencanakan ini semua .. jadi oppa gunakanlah kesempatan ini dengan baik .. hwaighting oppa”, ujar hyeri menyemangati myungsoo ..
        “ne, gomawo hyeri-ya ..”
        “cheonma oppa, baiklah kalau begitu aku tinggal dulu ne .. byee ..”
***
        Pukul berapa ini ? myungsoo terbangun dari tidurnya. Ia teringat akan kejadian kemarin, hyeri menyuruhnya untuk menjaga gyuri.Mengingat kata-kata itu hatinya semakin pesimis terhadap gyuri, ia bertekad akan menolong gyuri sekalipun hari ini adalah hari terakhirnya. Myungsoo beranjak dari kasurnya dan lekas mandi. Cuaca hari ini begitu dingin, suhu udara mulai menurun tak lupa myungsoo memakai swetter dan di lapisi lagi dengan mantel tebalnya. Ia segera pergi ke rumah sakit dengan membawa beberapa makanan ..
        “kau sudah bangun ?”, tanya myungsoo yang baru saja tiba di depan pintu kamar gyuri, gyuri hanya mengiyakannya ..
        “mianhae”, ucap gyuri memalingkan wajahnya, ia merasa tidak enak hati kepada myungsoo. Ia merasa sudah merepotinya, setiap hari harus membawakan makanan dan menunggunya di ruang pasien.
        Myungsoo mendekati gyuri dan memegang tangannya singkat, benar-benar berbeda seperti layaknya tangan manusia normal. Tangan yang hanya terbalut kulit tipis yang kian hari kian mengeriput. Myungsoo mengelusnya pelan “apa kau sedih ?”.
        Sentak pertanyaan itu membuat gyuri mengalihkan pandangannya kehadapan myungsoo. Bagaimana tidak ? siapa yang tidak sedih memiliki penyakit seperti ini, bahkan di sisa-sisa hidupnya ini ia harus meninggalkan orang-orang yang ia sayangi ..
        “kau tau bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang kau cintai ? dan itu karena salahmu”, myungsoo terduduk di depan gyuri dan melemparkan pandangannya keluar jendela ruang pasien, sedangkan gyuri hanya menatapnya bingung
        “hhmm, aku kehilangannya sejak 3 tahun yang lalu, mungkin takdir sudah memisahkan kita. Karena kecerobohan ku yang tidak mempercayainya. Aku egois, aku tidak pernah memikirkan bagaimana dia melewati hari-harinya yang begitu sulit”, myungsoo kembali menatap gyuri dengan mata yang mulai mengeluarkan bulir-bulir airr mata ..
        “lalu ?”, tanya gyuri yang masih penasaran dengan kelanjutannya
        “saat itu kami sudah meyelesaikan sekolah SMA dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi, karena aku dan dia mendapatkan nilai tinggi aku berniat untuk membuat pesta bersamanya. Tetapi setelah acara pelulusan sekolah ia sama sekali tak memberikanku kabar, aku curiga. Tidak seperti biasanya dia bersikap seperti ini padaku. Aku menelponnya berulang kali tapi sama sekali tak terjawab. Perasaanku mulai kacau, kemudian aku bergegas mencarinya ke rumahnya ternyata ia sedang bersama dengan seorang laki-laki. Aku marah, kesal ! ternyata ia lebih memilih berduaan dengan laki-laki itu dari pada merayakan pesta dengan ku, namjachingunya”,
        “lalu bagaimana dengan yeojachingumu ?”, tanya gyuri lagi
        “setelah melihatnya, aku langsung pergi begitu saja. Aku tidak memperdulikan apa yang ia katakan dan tiba-tiba sebuah truk besar membunyikan klaksonnya berulang kali. Aku berhenti melangkah dan ketika aku membalikkan tubuhku aku sudah melihatnya tidak bernyawa dengan darah di sekujur tubuhnya. Aku menatapnya bingung dan menangis dalam diam kemudian seorang laki-laki menghampiriku, dia laki-laki yang bersama yeojachinguku.
“apa kau tak mendengarnya ?”, tanya laki-laki itu padaku
“dia akan tetap berada disini sampai kau membalikkan tubuhmu” laki-laki itu menjelaskan semuanya, ternyata dia adalah tutorial kue, ia berniat ingin memberikan kejutan untuk pesta keberhasilan kami besok, tapi aku menghancurkan semuanya. Sekarang apa ? aku membuat luka untuk diriku sendiri”
“apa yang bisa kau lakukan setelah kau kehilangannya ?”
“pantai, aku hanya bisa melihatnya jelas jika aku di pantai. Aku akan ke pantai kapanpun aku merindukannya”, ujar myungsoo tegar mengingat memorinya kembali ..
        “gyuri-ya”, panggil myungsoo sejenak ..
        “ne”,
        “sayangilah orang yang selagi ada bersamamu, jangan sia-siakan mereka”, ujar myungsoo masih dengan berlinang air mata ..
        “eotteokhe ? umurku sudah tidak lama lagi, apa yang bisa aku lakukan untuk membuat mereka bahagia ? bahkan ragaku pun sudah tak bisa menggapai mereka lagi, disaat seperti ini juga orang yang paling aku sayangi meninggalkanku pergi setelah mengetahui kenyataannya”, ucap gyuri semakin terbata-bata nafasnya semakin terasa berat ..
        “dia tidak meninggalkan mu .. dia ada disini, di depanmu gyuri”
        Gyuri menatap myungsoo sayu dan kemudian tersenyum pucat ..
        “aku menyayangimu, jeongmal saranghae”, ujar myungsoo dan mengecup singkat kening gyuri tapi tiba-tiba setelah myungsoo mengucapkan kalimat itu alat detak jantung berdenging menunjukkan garis lurus, gyuri tak lagi bernafas .. myungsoo mulai panik tak tahu harus berbuat apa ..
        “gyuri- ya !!!!! sadarlahhhh !!!! ireonaa ireonaa yoo !!! appaaa cepat kemari !!!! kajima gyuri .. kkaa .. aaa jjii mmaa”, myungsoo terus berteriak sambil menggoyang-goyangkan tubuh gyuri, air matanya jatuh tak lagi beraturan, dokter segera datang dan memeriksa detak jantungnya, dan benar saja Gyuri telah tiada ..
        “aannddwwee !!!!! kaa jjiimmaa .. apa yang aku lakukan, untuk kedua kalinya aku kehilangan !! gyuri iirreeonnaa”, berontak myungsoo, dokter kim segera menenangkan myungsoo dan membawanya keluar ruangan pasien, hyeri dan keluarganya segera datang dan tangisan pecah tak lupa dengan kahadiran hyuk jae yang lebih dahulu tiba disana, ia menatap tubuh putih pucat gyuri yang tersenyum disana ..
        “pabo-ya !!! naega neomu pabo-ya !!! aaahhhh ...”, hyuk jae mengacak rambutnya frustasi, ia berlutut menangis di depan mayat gyuri dan kemudian mencium bibir munyil itu untuk terakhir kalinya .. “janji itu !!!! mianhada !!! aku telah mengingkarinya .. aku tidak patut berada di dunia ini lagi, aku yang harus nya menggantikanmu !! aku yang seharusnya berada di posisimu sekarang !! aku tak layak hidup !! mianhadaa Gyuri-ya !! jeongmal saranghaeyo !! nado saranghaee !!”, ucapnya kerass ..
        “myungsoo maafkan aku, aku telah berjanji pada diriku sendiri hanya mencintai orang itu, walaupun dia meninggalkan ku dan mengingkari janjinya .. janji ku padanya tetap kekal .. aku tak bisa melupakannya seberapa besarpun luka yang pernah ia buat untuk ku .. hyuk jae oppa .. promise you .. terimakasih sudah pernah berjanji untuk selalu mencintaiku .. saranghae .. aku pergi”, gyuri menatap nalar semua yang ada di ruang pasien .. ia juga menatap tubuh pucat yang sudah tertutup kain kafan itu..
        “raga ku”, ujar gyuri dan berbalik berjalan mengikuti pengawal-pengawal yang akan mengantarnya kealam barunya kelak ..
#Flashback, Hyuk jae ..
“mwwoo ??”, sentak hyuk jae kemudian berlari cepat menuju rumah sakit tanpa memutuskan panggilannya dengan hyeri .. hyeri menelpon hyuk jae dan memberitahukan bahwa gyuri koma dan sudah sangat kritis, hyeri mendapatkan kabar dari dokter kim .. setelah tiba disana hyuk jae berhenti dan menatap hyeri yang tengah menangis dan terbaring lemas dibahu woohyun .. “ambil ini”, ujar woohyun memberikan buku diary gyuri .. pedih, rasanya ada yang menyayat .. “apa yang aku lakukan padanya ?”, hyuk jae mulai berontak, ia berteriak kencang sembari tertawa kecil seperti orang gila .. “aku sama saja seperti bajingan yang membunuhnya secara perlahan”, ia kemudian melempar buku itu kasar dan berlari menuju ruang pasien gyuri .. setelah tiba di depan pintu ruang pasien ia harus menerima kenyataan yang terjadi bahwa gyuri sudah meninggalkannya untuk selamanya .. “MIANHAE .. MY PROMISE” ..
~THE END~



#keep reading n dont forget comment .. gak koment dicivok bang sooman :v Gomawooo ^^
       



No comments:

Post a Comment