Cast : Shin Gyuri
Kim Myungsoo as Nam Myungsoo (L Infinite)
Lee Hyuk Jae (Eunhyuk Suju)
Other
Cast : Shin Hyeri, Nam Woohyun,
other member INFINITE
Genre : Romantic, cari sendiri !!
Author : Silvia Mosi-Mosi
Song’s : “Promise You” by Suju KRY
Happy
Reading ^^
“aku berjanji padamu akan mencintaimu
selamanya, apapun yang terjadi”, ujar seorang namja mengaitkan kelingkingnya
dengan kelingking yeojachingunya.
“ne oppa, arraseo”
Perjanjian itu dikatakan namja bernama
Lee Hyuk Jae ketika Shin Gyuri kekasihnya ingin memutuskan hubungan mereka.
“tapi kenapa kau lakukan semua ini ? kau
tak mengatakan sedikitpun alasan mu pada ku”
“aku tidakk bisa mengatakannya oppa,
tapi aku yakin suatu saat kau akan mengetahuinya”, ujar Gyuri menundukkan
kepalanya. Ia tau ini adalah jalan terbaik yang harus ia lakukan agar
kekasihnya tidak kecewa pada akhirnya.
“sireeoo !!!aku tidak mau berpisah
dengan mu sebelum kau mengatakannya pada ku !!”
“oppa mengertilah, kau pasti akan
terluka jika mengetahuinya. Jadi aku harap mulai sekarang kau menjauhiku”
“andwee Gyuri !! itu tidak akan pernah
terjadi. Kau tetap yeoja chinguku”
Gyuri menghembuskan nafas berat.
“terserah kalau begitu, aku harap kau tidak menyesali keputusanmu akhirnya”,
kata Gyuri pergi meninggalkan hyuk jae yang masih bingung dengan tingkah Gyuri.
***
#AuthorPOV
^^
“Shin Gyuri, silahkan masuk”, kata
dokter Kim mempersilahkan Gyuri untuk duduk di kursi pasien.
“ne”, ucap Gyuri lemas dan duduk di
kursi pasien itu.
“bagaimana perkembangannya dok ?”,
lanjutnya
“seperti dilihat dari hasil ronsen, sel
kankermu sudah menyebar ke bagian otak sebelah kiri mu, sebaiknya kau melakukan
kemo terapi untuk mencegah merambatnya sel kankermu ke otak sebelahnya lagi”, ujar
dokter Kim dan menyerahkan hasil ronsennya.
“aniaa~ aku tidak akan melakukannya,
jika aku melakukan kemo terapi pasti rambut ku akan di cukur habis, ini akan
membuat keluarga ku dan hyuk jae oppa tau tentang penyakitku ini”, jelasnya
pada dokter Kim
“ne, kau benar shin gyuri. Tapi
sebaiknya kau beri tau mereka secepatnya tentang penyakit mu ini”
“andwee, aku tak ingin membuat mereka
sedih. Aku hanya ingin menyimpannya sendiri. Apa tidak ada cara lain ?”
“ada, dengan jalan operasi. Apa kau
yakin akan melakukannya ?ini akan menyebabkanmu lumpuh setengah badanmu, karna
sel-sel kanker mu akan di angkat secara total”, ucap dokter Kim dan Gyuri hanya
menunduk lemas.
“molaa~ aku tak tau harus melakukan
apa”, gyuri merasakan air matanya mulai menetes membasahi pipi mungilnya. Ia
tau jika ia memilih salah satu dari cara yang diberikan dokter Kim, semua akan
mengetahui penyakitnya, ia tak mau membuat orang lain sedih karenanya.
“baiklah dok, aku akan memikirkannya
dulu sebelum aku mengambil keputusan yang terbaik”, Gyuri mulai bangkit dari
kursi pasien dan beralih menuju pintu keluar ruangan dokter Kim.
***
#Gyuri
POV
Aku menangis dalam diam, setelah
mendengar penjelasan dokter Kim tadi aku merasa hidupku tidak akan lama lagi.
Apa harus aku mengatakan yang sejujurnya ?aku takut mereka sedih dan
meninggalkanku. Aku memeluk lututku erat, menenggelamkan wajahku di dalamnya.
Pikiran ku mulai goyah, tiba-tiba suara terdengar dari arah tasku, segera aku
merogoh tas ku dan mencari asal suara itu. “Hyuk jae oppa ?”, ujar ku segera
ketika melihat layar handphone ku, segera aku angkat teleponnya dan dia mulai
menjawab ..
“Gyuri-ya, neo eodiseo ??”, ucapnya di
seberang sana.
“aku di pantai, wae ?”, jawab ku dengan
suara serak
“aku mencarimu keliling, neo gwenchana ?
kenapa suaramu seperti itu ? neo uljimayo ?”
Aku rasa hyuk jae oppa mulai
kebingungan, karena tidak mau menambah rasa khawatirnya aku segera memutuskan
teleponnya dan mencabut baterai hpku.
Aku kembali menatap deburan ombak,
terasa sunyi hening. Hari mulai gelap, hanya tampak aku dan seorang laki-laki
disana yang juga duduk termenung seperti ku. Kembali lagi aku mengedarkan
pandanganku ke arah deburan ombak. Aku hanya bisa meratapi nasibku sekarang,
terombang ambing tak jelas seperti ombak itu.
***
#Author
POV
“hyeri, bisakah kau ambilkan ku minum ?”, kata
gyuri terbaring lemas di tempat tidurnya.
“ne, chamkaman eonni”, setelah beberapa lama
menunggu datanglah hyeri yang membawa segelas air putih dan semangkuk bubur
hangat. Hyeri meletakkannya di meja kecil sebelah tempat tidur gyuri, ia
mengambil mangkuk bubur itu dan mulai menyuapinya.
“aaa, buka mulutmu ne”, ujar hyeri dan memasukkan
sesendok bubur hangat kemulut gyuri.
“kau kenapa ? sepertinya akhir-akhir ini wajah
mu pucat terus. Apa kau menyimpan sesuatu dariku, eomma dan appa ?”, lanjutnya
dan masih meniup-niup kecil bubur itu.
“andwee, aku hanya kelelahan”, jawabnya
singkat
“jeongmal ?tapi dari penerawanganku mengatakan
ada sesuatu yang kau sembunyikan, kau juga bisa bercerita padaku. Aku akan
mendengarnya”, kata hyeri mengacungkan tangannya berbentuk “V”
“aannii~ apa yang harus aku ceritakan ? aku
tidak menyimpan apapun darimu”
“ya sudah, jika kau butuh aku untuk
mendengarkan ceritamu aku siap, kalu begitu aku keluar dulu eonni, semoga kau
cepat sembuh”, ujarnya dan pergi meninggalkan kamar Gyuri.
“ne, gomawo nae yeodongsaeng”
***
Gyuri mengambil buku diarynya di dalam
tasnya.Ia mulai menuliskan satu demi satu kata. Hanyalah ini yang dapat ia
lakukan, mengatakan yang sejujurnya kepada buku diarynya, hanyalah buku itu
yang menjadi saksi bisu sisa hidup Gyuri yang tinggal 6 bulan lagi.
Eomma,
appa, hyeri dan hyuk jae oppa. Jeongmal mianhae, aku merahasiakan ini pada
kalian.tapi jujur, Aku tak ingin
membuat kalian kecewa, kanker ku sudah menyebar ke otak sebelah kiri ku,
dokter Kim menyuruhku untuk melakukan kemo terapi. Tapi aku menolaknya, aku
tau ini dapat memperpanjang hidupku walaupun tak lama.Tapi aku takut kalian
tau, aku tak mau kalian menetaskan satu air mata pun untukku.Aku tak mau
membuat kalian sedih, aku bisa melawan penyakit ku ini sendiri.Dan mungkin
jika kalian menemukan buku diary ini aku sudah tidak ada lagi.Jagalah diri
kalian baik-baik. Eomma appa terima kasih sudah merawat ku tak
henti-hentinya sampai aku bisa sebesar ini, jasa-jasa kalian tak kan pernah
aku lupakan. Hyeri nae yeodongsaeng jaga eomma appa ne J jangan biarkan mereka sakit, dan
terakhir hyuk jae oppa NAN JEONGMAL SARANGHAE
SHIN
GYURI ^^
|
Gyuri menutup buku diarynya dan langsung
menyimpannya di bawah bantal tidurnya agar tidak ada yang mengetahuinya.Ia
berjalan mendekati cermin besar di dekat lemari pakaiannya. Gyuri tak mampu
lagi menahan air matanya yang kian jatuh.Ia menatap pantulan tubuhnya di cermin
yang semakin mengurus, air matanya semakin banyak menetes. Ia tau suatu saat
raganya tidak akan ada di dunia ini lagi. “kenapa aku ? kenapa Tuhan
memberikannya padaku ?”, ujarnya masih dengan menatap pantulan tubuhnya di
cermin. Gyuri mulai memegang satu persatu bagian wajahnya.Mata, hidung,
telinga, mulut dan terakhir rambutnya.Ia mengusap rambutnya dari atas hingga
ujung rambutnya. Gyuri menangis lagi ketika melihat banyak helain rambut yang
menempel di tangannya. “seperti inikah rasanya ? perih ..jantung ku terasa
berdebar-debar lebih cepat”, gyuri menempelkan tangannya tepat di bagian dada
sebelah kirinya.
***
1
bulan kemudian,
#Gyuri
POV
Hyuk jae oppa mengajakku pergi ke taman
bunga, memang benar aku sangat menyukai bunga dan dia tahu segala sesuatu yang
aku sukai. Sesampainya di taman bunga hyuk jae oppa langsung mengajakku pergi
ke taman mawar, segala jenis warna mawar bisa aku lihat disana, aku sangat
menyukainya. Entah kenapa, aku sangat ingin menangis setelah hyuk jae oppa
memberikan ku mawar merah yang di petiknya pada ku. Aku menghirup aroma mawar
itu dalam-dalam.Sangatlah wangi, tiba-tiba air mata ku menetes, aku merindukan
saat-saat seperti ini. Ketika dia mengajakku pergi bersama..
“neo gwenchana Gyuri-ya ?”, tanyanya
mengusap air mataku dengan ibu jarinya..
“aanii oppa, nan jeongmal bogoshiposeo”,
jawabku dan memeluk tubuhnya erat. Ia membalas pelukanku dan mengusap-usap
rambutku ..
“gyuri-ya ? kau benar tidak apa-apa ?”,
ujarnya lagi meyakinkanku ..
***
#Hyuk
Jae POV
Aku memeluknya erat-erat dan
membiarkannya menangis dalam pelukanku. Aku mengusap-usap rambutnya halus, aku
terkesiap ketika melihat banyak helain rambutnya yang menempel di tanganku ..
“gyuri-ya, kau benar tidak apa-apa ?”,
tanya ku lagi meyakinkannya dan ia hanya mengangguk pelan ..
“Apa mungkin dia sakit
?”, batin ku dan masih memeluk gyuri. Aku menatap kembali tanganku yang penuh
dengan helaian rambut Gyuri ..
“inikah alasannya ingin meninggalkan ku
?kenapa dia harus merahasiakannya ?”. aku melepaskan pelukannya dan menatapnya
seduktif.
“wae oppa ?”, tanyanya kemudian
Aku masih menatap bola matanya yang
pucat kekuning-kuningan. “kau baik-baik saja kan ?”, tanya ku lagi lebih
meyakinkannya ..
“ne, aku baik-baik saja. Kenapa kau
menatapku seperti itu ?”, jawabnya dan memandang ku aneh ..
“aahh aaanniii~”, balas ku dengan cepat
dan mengalihkan pandangan ku kelain tempat.
***
#Author
POV
“hari yang melelahkan.. hhuuhh”, gyuri
merenggangkan otot-ototnya karena sekarang ia sudah boleh pulang dari kedai teh
tempatnya bekerja.
“mau aku antar ?”, ujar seorang namja dengan
mengendarai mobilnya ..
“tidak, aku bisa pulang sendiri, lagi
pula rumah ku tak jauh dari kedai ini.”, tolak gyuri dengan halus ..
“ohh, baiklahkalau begitu.
Berhati-hatilah”, ujar namja itu lagi melambaikan tangannya ke luar jendela
mobilnya ..
Gyuri terus berjalan kecil dan memainkan
handphonenya.Ia sudah berulang kali menelepon Hyuk Jae oppa tetapi tidak ada
balasan. “apa nomernya sudah tidak aktif ? tapi kenapa ia tidak mengatakannya
padaku ?”, terakhir sejak gyuri dan hyuk jae pergi ketamanlah mereka bertemu,
setelah itu hyuk jae tidak pernah memberikan kabarnya lagi, bahkan sudah
terhitung 1 bulan sudah. Tak terasa ia sudah sampai di depan pintu gerbang
coklat rumahnya. Gyuri segera masuk dan melepaskan sepatu yang ia kenakan,
tetapi ia melihat 2 sepatu namja berada di depan pintu rumahnya.
“Hyuk Jae oppa ?”, teriaknya sebelum
memasuki rumahnya, ia terkejut karena ia melihat 2 sosok namja yang duduk
berdampingan di sebelah Hyeri.
“eonni …”, sapa hyeri
“mana Hyuk Jae oppa ?”, tanyanya karena
sedari tadi ia tidak melihat hyuk jae disana ..
“hyuk jae ? dia tidak ada disini”,
seketika setelah itu Gyuri langsung tersenyum masam dan melanjutkan langkahnya
menuju kamarnya ..
“eonni ..”, ujar Hyeri menghentikan
langkahnya ..
“duduklah sebentar, aku ingin
mengenalkanmu namjachinguku”, lanjut hyeri dan gyuri menurutinya duduk tepat di
seberang hyeri dan teman-temannya ..
“kenalkan ini Nam Woohyun namjachinguku,
dan Woohyun oppa ini eonni ku yang paling aku cintai Shin Gyuri”, setelah Hyeri
memperkenalkan Nam Woohyun, Gyuri langsung menyalami Woohyun sebagai tanda
perkenalan ..
“ohh ya, aku sampai lupa. Dan ini yang
di sebelah Woohyun oppa Nam Myungsoo, kakaknya Woohyun oppa.Myungsoo oppa
seumuran dengan eonni.Myungsoo oppa ini kakak ku Shin Gyuri”, ujar hyeri
lagi.Seperti biasa Gyuri dan myungsoo bersalaman sebagai tanda
perkenalan.Myungsoo menatap Gyuri lama dan gyuri hanya membalasnya dengan
senyuman.
“kalau begitu aku tinggal ke atas ya.
Selamat bersenang-senang”, terangnya dan pergi meninggalkan hyeri, woohyun dan
myungsoo.
***
2
bulan kemudian
#Author
Ketjeh POV
“aaiiss, appo”, ringis gyuri ketika
merasakan ada sesuatu yang mengalir dari hidungnya ..
“omonaaa darahh”, gyuri segera berlari
keluar kamarnya. Ia berniat ke toilet untuk membersihkan darahnya. Tetapi
sialnya eomma, appa dan Hyeri duduk di meja makan sedang menyantap masakan dan
melewati meja makan merupakan jalan satu-satunya menuju toilet.
“yyakk eooni .. neo gwenchana ?”, tanya
hyeri menghentikan makannya, begitu pula dengan eomma dan appa.
“kenapa kau menutup hidung dan mulutmu
seperti itu ?”, eomma menatap Gyuri heran dan beralih
mendekati Gyuri untuk memastikannya. Wajahnya sangat terlihat pucat.
“aanii, nan gwenchana .. eomma jangan
mendekat, aku hanyalah flu biasa”, jawabnya dan secepat mungkin berlari menuju
toilet ..
Setelah beberapa menit di toilet Gyuri
keluar dengan wajah pucatnya.Ia benar-benar pusing tetapi ia masih bisa menahan
rasa sakitnya sampai ia tiba di kamarnya.
Gyuri menatap lekat-lekat foto Hyuk Jae
di layar handphonenya ..ia mengusap-usap foto namja itu. Gyuri sangat
merindukannya, tepat sudah 3 bulan hyuk jae tidak memberinya kabar .. “apa dia
melupakan ku ?”, tanyanya pada dirinya sendiri ..
Ia berjalan mendekati cermin besar dan
memantulkan dirinya pada cermin itu. “aku semakin kurus, wajah ku pucat,
rambutku menipis. Apa ini berpengaruh dengan umurku yang tak lama lagi ?2 bulan
lagi.Itu waktu yang tidak lama. Aku hanya perlu memejamkan mataku untuk
menunggu 2 bulan itu, aku sudah siap apapun yang terjadi aku akan
mengiklaskannya. Aku harap hyuk jae oppa berada di samping ku saat itu ”, ujar
gyuri menepuk-nepuk pelan pipinya yang semakin mencekuk ..
***
Keesokan harinya gyuri hendak pergi
berangkat kerja tetapi eommanya mencegahnya dan berniat memeriksakan keadaan
Gyuri “gyuri-ya, sebaiknya kita
periksakan keadaanmu ke dokter. eommamerasa aneh dengan penyakitmu itu,
kamu bilang itu hanya penyakit flu biasa tetapi ada gejala aneh yang eomma
lihat. Akhir-akhir ini perubahanmu semakin jelas terlihat. Kamu semakin kurus,
pipimu semakin mencekuk”
“aanii eomma, aku baik-baik saja”, kata
gyuri menolak ajakan eommanya
“wae ?tapi kau harus tetap
memeriksakannya ke dokter. sebaiknya kau minta izin di tempat mu bekerja dan
memeriksakan dirimu ke dokter”, perintah eomma
“ne, eomma. Aku akan memeriksakan diriku
sekarang, eomma tak perlu mengantar ku. Aku bisa sendiri”, jelas gyuri kemudian
..
Gyuri segera keluar rumah dan melesat
pergi menemui dokter Kim sesuai dengan perintah eommanya.
***
“dokter Kim, bagaimana keadaan ku
sekarang ?”, tanya Gyuri gelisah
“aku sudah menyarankanmu untuk mengikuti
kemo terapi, tetapi kau menolaknya. Bahkan kau tak pernah memeriksakan dirimu
lagi. Sekarang kau bisa lihat bukan ?sel kankermu semakin banyak. Sel-selnya
sudah merambat ke otak kananmu dan sebelah jantungmu. Apa akhir-akhir ini kau
terus merasakan pusing ?”
“ne”, jawab Gyuri singkat menundukkan
kepalanya ..
“mungkin jika kau melakukan kemo terapi
dari 4 bulan yang lalu bisa mengurangi sel-sel kanker mu. Apa orang tua mu
sudah mengetahuinya ?”, tanya dokter kim lagi ..
“belum dok, aku belum siap mengatakannya
sekarang”
“sebaiknya segera kau beri tau sebelum
terlambat. Kau masih punya harapan 2 bulan lagi”, ujar dokter kim menyemangati
Gyuri.
“anii~ aku sudah memasrahkan keadaan ku.
Jika memang umur ku 2 bulan lagi aku mengikhlaskan semuanya”
“baiklah, jika itu maumu. Bawalah ini,
minum setiap sakit kepalamu muncul. Setidaknya dapat menetralisir rasa sakitnya
dan menghentikan perkembangan sel-sel kankernya”, dokter kim menyerahkan
obatnya pada gyuri dan gyuri membungkuk mengucapkan terima kasih dan pergi
menuju pintu keluar..
Setelah gyuri tak lagi terlihat seorang
namja segera memasuki ruang dokter Kim dengan tergesa-gesa.
“appa .. ”, teriak namja itu
tersengal-sengal mengatur nafasnya ..
“aaiiss, myungsoo. Kenapa kau kemari ?”,
tanya dokter kim kepada myungsoo anaknya ..
“appa kenal dengan gadis itu ?”
“ne, dia Shin Gyuri. Pasien appa.Wae ?”,
tanya dokter kim heran dan menghentikan menulisnya ..
“dia kakak pacarnya Woohyun, untuk apa
dia kemari ?”
“aaiiss, gurae ? memeriksakan diri, dia
punya penyakit kanker umurnya juga tidak lama lagi, sekitar 2 bulan lagi. Appa
mohon kamu jangan menceritakan ini kepada siapapun, gyuri tidak ingin
orang-orang yang mengenalnya sedih jika mereka tau semuanya”
“mwoo ?kanker ?appa tidak bohong kan ? keluarganya
tidak ada yang tau, kenapa dia harus merahasiakannya ?”, ujar myungsoo
bingung..
“Kasian dia”, semenjak itu myungsoo
benar-benar iba dengan gyuri ia bertekad untuk membantunya. Ya, setidaknya
hanya menjaganya atau mungkin menghiburnya tanpa harus gyuri tau bahwa myungsoo
mengetahui semuanya ..
***
#Myungsoo
POV
“woohyun-ah apa kau kenal baik dengan
Gyuri ?”, tanya ku pada woohyun yang asik memainkan gadgetnya ..
“gyuri ?”, ujarnya kaget dan menatap ku
aneh, aku memalingkan wajahku kelain tempat untuk menghindari serangan
pertanyaan yang sudah bisa aku baca dari raut wajahnya ..
“kenapa kau menanyakannya ? kau
menyukainya eoh ? hahahah”,
*DEG
Jantung ku berdetak kencang, aku
merasakan hal yang berbeda ketika Woohyun mengatakan itu. “apa benar aku
menyukainya ?”, aku kembali mengingat kejadian kemarin di rumah sakit. Aku
merasa iba dan bertekad ingin membantunya, tetapi kenapa perasaan iba ku begitu
cepat berubah menjadi suka atau mungkin cinta ?
“annii~”, elak ku secepat mungkin ..
“aaiiss, sudahlah katakan saja. Raut
wajahmu mengatakan kau mencintainya.hahahah”, tawanya lagi bahkan di sebelah
telinga ..
Dengan cepat aku melemparkannya bantal
sofa yang berada di dekatku “kau ingin membunuhku, eoh ?”
“sudahlah katakan saja, lagi pula aku
tidak akan mengatakannya”, ujar woohyun dan beralih ke gadgetnya lagi ..
“nee, sudah .. sudahh apa kau puas ???”,
aku mendekatkan wajah ku lebih dekat ke woohyun dan ia dengan cepat menampar
dan menendang perut ku keras “neo !!!! jangan dekati aku ! kau seperti akan
menciumku saja”, tegasnya langsung menjauh ...
“aaiiss, aku masih waras menyukai wanita
.. ohya, apa kau tau tentang latar belakang Gyuri atau apalah, kehidupannya
mungkin ..”
“apa maksud mu ?”, ujarnya dan menatap
ku aneh lagi ..
“aahh, aku tau. Sepertinya dia bekerja
di kedai dekat rumahnya.Setauku mereka orang mapan, kenapa Gyuri masih saja
bekerja di kedai kecil itu, kenapa tidak bekerja di perusahaan ayahnya saja.
Tapi itulah yang aku sukai dari kakak dan beradik itu”, lanjutnya dan beralih
menatap serius gadgetnya lagi ..
“mau hidup sederhana maksud mu kan ? aku
juga suka ..”, woohyun menggangguk tanpa memalingkan wajahnya ..
***
#Gyuri
POV
Aku menatap buku diary ku lekat-lekat,
bisa kurasakan air mata ku mulai mengalir .. “eomma, appa mianhae”, ucap ku
sesegukan. Aku ingin mengatakan sejujurnya pada mereka tapi aku takut mereka
tidak bisa menerimanya.aku mengelus lembut rambutku pelan, tampak helaian
rambutku menempel di tanganku. Aku megumpulkan semua helaian rambut yang
berserakan di lantai maupun ditangan ku. Aku meletakkannya dalam kantung
plastik dan menempelkan pada halaman selanjutnya di buku diary ku .. “mahkota
terindahku ^^”, kata-kata yang mulai kuukir di bawah rambutku itu ..
“shin gyuri-ya .. neo gwenchana ??”,
ucap eomma di balik pintu yang sengaja aku kunci ..
Aku segera menutup buku diary ku dan
mengusap air mata ku ..segera aku bergegas pergi munuju arah pintu “ne eomma,
nan gwenchana”, ujar ku lalu membukakan eomma pintu ..
Eomma berjalan memasuki kamarku dan
duduk termenung di tempat tidurku ..
“eomma aku ke toilet dulu”, kataku lalu
melesat cepat karena air mataku akan jatuh lagi ..
Setelah keluar dari toilet aku kembali
menuju kamar kebetulan sekarang sudah malam dan aku harus tidur agar besok pagi
aku bisa bekerja dengan baik.
***
#Author POV
Waktu menunjukkan pukul 08.00 Gyuri
masih membolak-balikan badannya di depan cermin “yyaapp ..sudah cukup”, ujarnya
kemudian. Ia segera bergegas menuruni tangga untuk berangkat kerja ..
“Gyuri-ya .. duduklah dulu, appa ingin
bicara”, ujar appa yang duduk di meja makan sambil meminum secangkir kopi ..
“aaaa .. aku sudah terlambat appa, nanti
saja ne”, sahut Gyuri dan berlari kecil menuju pintu keluar ..
“hhuusshh hhuss” nafas Gyuri
tersengal-sengal setelah tiba di kedai teh tempatnya bekerja, jantungnya
berdebar kencang “aaahhh appoo”, Gyuri mengerang kesakitan dan memegang dadanya
lemah. Ia tau, jika ia tak seharusnya berlari karena jantungnya sangat lemah.
Gyuri bersandar di balik pintu tempat pengolahan teh, dan mengambil sehelai
tisu untuk menutupi hidungnya ..
“yyakk, kenapa kau harus keluar lagi”,
ujarnya lagi dan menghapus bekas darah yang masih tersisa di hidungnya. Ia
segera bangkit dan pergi untuk menemui pelanggan ..
“……………………”
“ada yang bisa aku bantu tuan ?”, tanya
Gyuri
“ne, aku ingin memesan teh hijau
original”, jawab namja tersebut tanpa melihat wajah Gyuri ..
“apa ada yang lain lagi tuan ?”
“anii~”
“baiklah, harap tunggu sebentar tuan”
Tanpa sepengetahuan Gyuri namja yang
tadi ia hampiri adalah Myungsoo, selama ini Myungsoo selalu mengikuti kemanapun
Gyuri pergi. Ia khawatir akan terjadi sesuatu yang membahayakan Gyuri ..
5 menit berlalu datanglah Gyuri dengan
membawa nampan berisi teh hijau original, dengan cepat Myungsoo kembali
menundukkan kepalanya agar tidak diketahui Gyuri ..
“silahkan tuan”, ucap Gyuri lalu pergi
meninggalkan Myungsoo ..
“ne, gamshamnida”
***
“gyuri-ya, kau sudah makan siang ?”,
ujar namja bermata sipit, yang merupakan rekan kerja Gyuri ..
“belum Sunggyu-sii”, jawab Gyuri yang
masih sibuk meracik teh ..
“bagaimana kalau kita ke caffe sebelah,
mungkin sekedar minum kopi saja”
“baiklah, chamkaman aku menyelesaikan
ini lagi sebentar saja”
“ne, akan aku tunggu”
“ayoo, aku sudah selesai”
Selama perjalanan mereka berbicara
panjang dan sesekali tertawa ria untuk menghilangkan penat, saat tiba tepat di
caffe yang bernama “INFINITE CAFFE”,
mereka membuka pintu Caffe dan disambut oleh pelayan-pelan caffe yang sangat
ramah “silahkan tuan, kalian bisa mengambil meja di sebelah kanan”, ujar
pelayan itu sambil menunjukkan arah tempat duduknya ..
“gyuri-ya, kau tunggu disini. Biar aku
yang memesannya”, ujar sunggyu dan pergi menuju loket pemesanan ..
“ne ..”, jawabnya singkat. Gyuri
memandang sekeliling caffe tersebut pandangannya berhenti pada sepasang kekasih
yang duduk berhadapan, ya bisa di bilang romatisnya.Gyuri terus menatap namja
tersebut yang duduk membelakanginya.Ia merasa heran dan mengenali sosok namja
tersebut walaupun namja itu duduk membelakanginya. Karna rasa penasarannya itu,
Gyuri bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri sepasang kekasih itu.
“yyaakk !! Hyuk Jae oppa, jadi inikah yang kau lakukan selama ini ? 3 bulan kau
menghilang dari kehidupan ku, ternyata kau sedang bersenang-senang dengan Yeoja
lain !! dasar kau penipu !”, bentak Gyuri yang terkejut dengan namja itu yang
ternyata adalah Lee Hyuk Jae namjachingunya, tanpa basa-basi lagi Gyuri
menyiramkan kopi hangat yang ada di depannya ke wajah Hyuk Jae, semua mata
pengunjung mengarah ke perdebatan itu ..
“Gyuri-ya, bukan begitu maksud kuu”,
hyuk jae segera menggapai tangan Gyuri tapi dapat ditangkis dengan Gyuri cepat
..
“oppaaa !!!nuguya ?”, tanya yeoja yang
menemani hyuk jae tadi ..
Hyuk jae langsung berlari menghampiri
Gyuri tanpa menjawab pertanyaan dari yeojanya ..
***
“oppa, inikah yang kau maksud janji ?
kau berjanji akan mencintaiku selamanya, apapun yang terjadi. Tapi kenapa kau
lakukan ini ..aku sudah memberikanmu kesempatan untuk tidak mencintaiku lagi
tapi kau menolaknya mentah-mentah, aku sudah meyakinkanmu agar kau tidak
menyesal akhirnya tapi kau tetap bersikeras ingin bersamaku, inilah yang aku
takuti pada akhirnya kau yang aku cintai pergi meninggalkanku pada saat
akhir-akhir sisa hidupku ini. Aku menyesal ..menyesal oppaaa .. menyesal telah
menerimamu lagi dalam hidupkuu”, Gyuri menangis sejadi-jadinya, ia kesal dengan
ulah hyuk jae yang mencampahkannya begitu saja setelah ia memberikan harapan
pada namja itu ..
Gyuri berjalan terus menerus tak tahu
kemana kakinya akan melangkah, ia merasakan kepalanya yang akan meledak, detak
jantungnya berkontraksi lagi. Sulit untuknya menahan semua itu, tapi tetap saja
ia berjalan tanpa memperdulikan segala sakit yang ia rasakan.
“kau tega oppa, kauu tegaaa”, teriaknya dan
jatuh begitu saja di jalanan yang sepi pengendara ..
Myungsoo yang memata-matai Gyuri dari
kejauhan segera menolongnya dan membawanya ke rumah sakit ..
***
“bagaimana ini dokter ? apa anak kami
baik-baik saja ?”, tanya eomma dan appa Gyuri yang panik dengan keadaan anaknya
..
“apa kalian sudah mengetahuinya ?”,
tanya dokter Kim
“tentang penyakit Kanker yang di
deritanya ?”, jawab eomma Gyuri kemudian menundukkan kepalanya ..
“ne, kami mengetahuinya. Tapi baru
kemarin ketika aku menemukan buku diary Gyuri yang tertinggal di atas mejanya,
sebenarnya tadi kami ingin membicarakan ini pada Gyuri tapi ia bersikeras untuk
bekerja”, lanjutnya.
“eomma appa, eonni wae ??”, ujar Hyeri
cemas dari balik pintu bersama Woohyun ..
“duduklah dulu”, ujar dokter Kim
mempersilahkan Hyeri duduk ..
“aku akan menceritakannya dari awal, Gyuri
menderita penyakit kanker otak stadium akhir sudah setahun yang lalu, tetapi ia
bersikeras untuk menyimpannya dan tidak memberitahukannya pada kalian. Ia takut
kalian sedih dan tidak bisa menerima kenyataan yang sebenarnya. Aku sudah
membujuknya untuk melakukan kemo terapi, tetapi ia menolaknya. Dan sekarang sel
kankernya sudah menyebar keseluruh bagian tubuhnya, sisa hidupnya tidak lama
lagi.Perubahan fisiknya sangat terlihat jelas.Aku harap kalian bisa mengerti.”
Semua tangisan pecah saat dokter Kim
menjelaskan realita yang sebenarnya, Hyeri yang mendengarkan itu langsung pergi
mendekati ranjang pasien yang di tiduri Gyuri. Hyeri menatap Gyuri lekat-lekat
yang masih belum sadar dari komanya, ia mengangkat sedikit tangan Gyuri yang
masih tersambung selang infus dan menggenggamnya erat.
“eonni, neo nappeun !! kenapa kau simpan
semua ini sendiri, kau seharusnya menceritakannya padaku. Kenapa kau seperti
ini ?menanggung penderitaanmu seorang diri. Dan sekarang kau tertidur lemas tak
berdaya, kau kira aku bisa tenang melihatmu seperti ini ?kau sungguh jahat !!”,
Hyeri menundukkan kepalanya di atas tangan Gyuri. Ia menangis sejadi-jadinya
tak tau apa lagi yang harus dilakukan. Semua sudah terlambat, ia harus menerima
kenyataan sebenarnya. Myungsoo dan Woohyun yang melihat kejadian itu ikut
menangis, ia terharu dengan hubungan Hyeri dan Gyuri yang begitu dekat. Bahkan
saat seperti inipun Hyeri masih mau meninggalkan kuliahnya yang sedang ujian
demi eonninya..
“hyeri-ya, neo gwenchana ?”, woohyun
mengangkat tubuh hyeri yang lemas ke tempat duduk di sebelah ranjang pasien.
“biarkan dokter Kim memeriksanya dulu”, ujarnya lagi ..
“eomma appa, bagaimana keadaan eonni ?”,
ujar Hyeri lagi yang masih menangis ..
“sudahlah Hyeri, sebaiknya sekarang kita
doakan agar Gyuri masih diberikan kesempatan”, ujar appanya sembari menyeka air
matanya yang mulai jatuh ..
“keadaannya sudah membaik, detak
jantungnya kembali normal. Sebaiknya biarkan Gyuri istirahat untuk beberapa
pekan ini”, ujar dokter Kim dan pergi meninggalkan ruang pasien ..
***
3 hari sudah Gyuri masih belum sadar
dari komanya. Myungsoo dan Hyeri masih setia menunggunya sampe Gyuri terbangun
..
“Hyeri-ya, pergilah ke kampus. Kasian
kau ketinggalan pelajaran, biarkan oppa yang merawat eonni mu”, ujar myungsoo
masih duduk di sebelah ranjang Gyuri ..
“anni oppa, biarkanlah .. aku ingin
menjadi orang yang pertama yang eonni lihat setelah ia sadar nanti, aku
merindukan senyumnya yang dulu”, jawab Hyeri sembari mengelap tubuh Gyuri yang
penuh dengan keringat.
“kalau begitu oppa keluar sebentar beli
makanan, jaga eonni ya, telfon oppa jika Gyuri sudah sadar”
“ne oppa, tenanglahh”, kata hyeri
meyakinkan Myungsoo ..
***
#Myungsoo
POV
Aku sudah sampai tepat di swalayan milik
teman ku dongwoo hyung. “yakk, dongwoo-sii, apa kabar ? lama tidak bertemu”,
tanya ku padanya hanya sekedar untuk basa-basi .. “hey myungsoo, kau lebih
tampan saja .. hahahha ..aku baik-baik saja, tidak biasanya kau mampir kesini
?”, jawabnya sambil menepuk pundak ku kecil ..
“ania~ aku hanya ingin membeli beberapa
makanan saja, jadi lebih baik aku pergi sendiri, yaa kebetulan masih pagi aku
ingin menghirup udara segar .. kalau begitu aku duluan ne”, ujar ku gagu lalu
pergi meninggalkannya begitu saja ..
“ahh ne, semoga hari mu menyenangkan..
Kebiasaan yang masih belum bisa diubah”, ucapnya dari kejauhan
Aku mengerti kata-kata’a itu.yaa, aku akui
jika aku bukanlah type namja yang bisa di ajak basa-basi .. menurut ku itu
terlalu berlebihan, lebih baik aku menanggapi orang lain dengan diam dari pada
harus berbicara dengan topik yang tidak jelas adanya ..
Aku menyelusuri lorong-lorong swalayan
ini, semua makanan menyambutku hangat, seakan-akan semua ingin dibeli .. “apa
yang harus ku beli ?”, tanya ku pada diri ku sendiri .. “sebaiknya kau belikan
dia bubur untuk menghangatkan tubuhnya dan buah-buahan”, jawab orang di
seberang sana .. aku membalikkan wajah ku sebentar “yyaakk, appa .. kenapa kau
disini ?”, tanya ku pada appa yang masih asik mengambil makanan di raknya
masing-masing .. “ya belanja, untuk apa lagi appa kesini ?” .. “ania~”, jawab
ku singkat ..
Tiba-tiba aku merasakan ada yang
bergetar di saku celana sebelah kiri ku .. “ooo, hyeri-ya ..”, segera ku angkat
telepon itu dan ia mulai menjawabnya ..
“yeoboseo oppa !! ini aku shin hyeri ..
cepatlah kemari, eonni sudah siuman”, ujarnya dari seberang telepon ..
“jinja ??ne nee .. oppa segera kesana,
sebaiknya kau berikan Gyuri air putih dulu, oppa sudah membelikannya makanan”,
jawab ku kemudian ..
“ne oppaa ..”
“hyeri-ya tolong sampaikan pa ____”
Ttuuutt ..ttuuutt ..ttuutt ..
“aaiiss, kenapa dimatikan ? aku belum
sempat mengatakannya -_- apa hyeri takut pulsanya habis ? aaiiss jinja !!”,
setelahh selesai menerima telepon itu aku segera pergi kekasir untuk membayar
belanjaan ku .. aku dengan cepat pergi menuju rumah sakit lagi untuk melihat
keadaan Gyuri ..
***
#Author
POV ..
“eonni, Myungsoo oppalah yang menjagamu
selama kau dirawat disini .. dia sangat baik, bahkan dia juga yang membawamu ke
rumah sakit ketika kau pingsan dijalan”, ujar hyeri menerangkan kejadian yang
sebenarnya pada gyuri ..
“hhhmm”, Gyuri hanya mengangguk lemas ..
keadaannya belum benar-benar pulih, ia harus banyak beristirahat untuk
mengembalikan tenaganya lagi ..
“myungsoo oppa .. kau sudah datang ..
kemarilah oppa”, sapa hyeri sembari menarik kursi yang ada di sebelahnya untuk
mempersilahkan myungsoo duduk ..
“kalian belum saling kenal kan ..”
“eonni~”, rengek hyeri manja ..
“ini Myungsoo oppa, dia akan menjaga mu
sekarang .. aku harus pergi ke kampus .. eonni pasti aman bersamanya ..
myungsoo oppalah satu-satunya orang yang ku percayakan untuk menjaga eonni”
Myungsoo hanya menatap hyeri bingung,
sedangkan hyeri membalasnya dengan kedipan mata seakan-akan ia memberi kode
dengan bahasa tubuhnya ..
“oppa, ikut aku keluar sebentar .. eonni
kau beristirahatlah dulu .. ada yang ingin aku bicarakan dengan myungsoo oppa”,
ujar hyeri sambil melakukan hal yang sama ke myungsoo tadi, mengedipkan matanya
..
“nee ..”, jawab gyuri dan tersenyum ..
Myungsoo dan hyeri segera keluar dari
ruang pasien dan duduk di ruang tunggu dekat loby rumah sakit ..
“oppa, aku mengerti .. kau pasti bingung
dengan apa yang aku katakan tadi .. hahahha tenanglah oppa .. woohyun oppa
sudah mengatakan semuanya pada ku tadi lewat telepon .. apa benar oppa menyukai
Gyuri eonni ?”, tanya hyeri sembari memaparkan wajah penuh tanya ..
“MWO ?woohyun ?dsar bocah tengik itu !”,
umpatnya
“ayolah oppa, jujurlah ..”
“nee~ tapi bukan karna oppa menyukainya
oppa simpati dengan eonni mu”, terang myungsoo kemudian ..
“ne oppa, aku tahu .. karna itulah aku
berusaha mendekatkan kalian agar kalian bisa saling kenal dulu .. aku dan
woohyun sudah merencanakan ini semua .. jadi oppa gunakanlah kesempatan ini
dengan baik .. hwaighting oppa”, ujar hyeri menyemangati myungsoo ..
“ne, gomawo hyeri-ya ..”
“cheonma oppa, baiklah kalau begitu aku
tinggal dulu ne .. byee ..”
***
Pukul
berapa ini ? myungsoo terbangun dari tidurnya. Ia teringat akan kejadian
kemarin, hyeri menyuruhnya untuk menjaga gyuri.Mengingat kata-kata itu hatinya
semakin pesimis terhadap gyuri, ia bertekad akan menolong gyuri sekalipun hari
ini adalah hari terakhirnya. Myungsoo beranjak dari kasurnya dan lekas mandi.
Cuaca hari ini begitu dingin, suhu udara mulai menurun tak lupa myungsoo
memakai swetter dan di lapisi lagi dengan mantel tebalnya. Ia segera pergi ke
rumah sakit dengan membawa beberapa makanan ..
“kau
sudah bangun ?”, tanya myungsoo yang baru saja tiba di depan pintu kamar gyuri,
gyuri hanya mengiyakannya ..
“mianhae”,
ucap gyuri memalingkan wajahnya, ia merasa tidak enak hati kepada myungsoo. Ia
merasa sudah merepotinya, setiap hari harus membawakan makanan dan menunggunya
di ruang pasien.
Myungsoo
mendekati gyuri dan memegang tangannya singkat, benar-benar berbeda seperti
layaknya tangan manusia normal. Tangan yang hanya terbalut kulit tipis yang
kian hari kian mengeriput. Myungsoo mengelusnya pelan “apa kau sedih ?”.
Sentak
pertanyaan itu membuat gyuri mengalihkan pandangannya kehadapan myungsoo.
Bagaimana tidak ? siapa yang tidak sedih memiliki penyakit seperti ini, bahkan di
sisa-sisa hidupnya ini ia harus meninggalkan orang-orang yang ia sayangi ..
“kau
tau bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang kau cintai ? dan itu karena
salahmu”, myungsoo terduduk di depan gyuri dan melemparkan pandangannya keluar
jendela ruang pasien, sedangkan gyuri hanya menatapnya bingung
“hhmm,
aku kehilangannya sejak 3 tahun yang lalu, mungkin takdir sudah memisahkan
kita. Karena kecerobohan ku yang tidak mempercayainya. Aku egois, aku tidak
pernah memikirkan bagaimana dia melewati hari-harinya yang begitu sulit”,
myungsoo kembali menatap gyuri dengan mata yang mulai mengeluarkan bulir-bulir
airr mata ..
“lalu
?”, tanya gyuri yang masih penasaran dengan kelanjutannya
“saat
itu kami sudah meyelesaikan sekolah SMA dan akan melanjutkan ke perguruan
tinggi, karena aku dan dia mendapatkan nilai tinggi aku berniat untuk membuat
pesta bersamanya. Tetapi setelah acara pelulusan sekolah ia sama sekali tak
memberikanku kabar, aku curiga. Tidak seperti biasanya dia bersikap seperti ini
padaku. Aku menelponnya berulang kali tapi sama sekali tak terjawab. Perasaanku
mulai kacau, kemudian aku bergegas mencarinya ke rumahnya ternyata ia sedang
bersama dengan seorang laki-laki. Aku marah, kesal ! ternyata ia lebih memilih
berduaan dengan laki-laki itu dari pada merayakan pesta dengan ku,
namjachingunya”,
“lalu
bagaimana dengan yeojachingumu ?”, tanya gyuri lagi
“setelah
melihatnya, aku langsung pergi begitu saja. Aku tidak memperdulikan apa yang ia
katakan dan tiba-tiba sebuah truk besar membunyikan klaksonnya berulang kali.
Aku berhenti melangkah dan ketika aku membalikkan tubuhku aku sudah melihatnya
tidak bernyawa dengan darah di sekujur tubuhnya. Aku menatapnya bingung dan
menangis dalam diam kemudian seorang laki-laki menghampiriku, dia laki-laki
yang bersama yeojachinguku.
“apa kau tak mendengarnya
?”, tanya laki-laki itu padaku
“dia akan tetap berada
disini sampai kau membalikkan tubuhmu” laki-laki itu menjelaskan semuanya,
ternyata dia adalah tutorial kue, ia berniat ingin memberikan kejutan untuk
pesta keberhasilan kami besok, tapi aku menghancurkan semuanya. Sekarang apa ?
aku membuat luka untuk diriku sendiri”
“apa yang bisa kau
lakukan setelah kau kehilangannya ?”
“pantai, aku hanya bisa
melihatnya jelas jika aku di pantai. Aku akan ke pantai kapanpun aku
merindukannya”, ujar myungsoo tegar mengingat memorinya kembali ..
“gyuri-ya”, panggil
myungsoo sejenak ..
“ne”,
“sayangilah
orang yang selagi ada bersamamu, jangan sia-siakan mereka”, ujar myungsoo masih
dengan berlinang air mata ..
“eotteokhe
? umurku sudah tidak lama lagi, apa yang bisa aku lakukan untuk membuat mereka
bahagia ? bahkan ragaku pun sudah tak bisa menggapai mereka lagi, disaat
seperti ini juga orang yang paling aku sayangi meninggalkanku pergi setelah
mengetahui kenyataannya”, ucap gyuri semakin terbata-bata nafasnya semakin
terasa berat ..
“dia
tidak meninggalkan mu .. dia ada disini, di depanmu gyuri”
Gyuri
menatap myungsoo sayu dan kemudian tersenyum pucat ..
“aku
menyayangimu, jeongmal saranghae”, ujar myungsoo dan mengecup singkat kening
gyuri tapi tiba-tiba setelah myungsoo mengucapkan kalimat itu alat detak
jantung berdenging menunjukkan garis lurus, gyuri tak lagi bernafas .. myungsoo
mulai panik tak tahu harus berbuat apa ..
“gyuri-
ya !!!!! sadarlahhhh !!!! ireonaa ireonaa yoo !!! appaaa cepat kemari !!!!
kajima gyuri .. kkaa .. aaa jjii mmaa”, myungsoo terus berteriak sambil
menggoyang-goyangkan tubuh gyuri, air matanya jatuh tak lagi beraturan, dokter
segera datang dan memeriksa detak jantungnya, dan benar saja Gyuri telah tiada
..
“aannddwwee
!!!!! kaa jjiimmaa .. apa yang aku lakukan, untuk kedua kalinya aku kehilangan
!! gyuri iirreeonnaa”, berontak myungsoo, dokter kim segera menenangkan
myungsoo dan membawanya keluar ruangan pasien, hyeri dan keluarganya segera
datang dan tangisan pecah tak lupa dengan kahadiran hyuk jae yang lebih dahulu
tiba disana, ia menatap tubuh putih pucat gyuri yang tersenyum disana ..
“pabo-ya
!!! naega neomu pabo-ya !!! aaahhhh ...”, hyuk jae mengacak rambutnya frustasi,
ia berlutut menangis di depan mayat gyuri dan kemudian mencium bibir munyil itu
untuk terakhir kalinya .. “janji itu !!!! mianhada !!! aku telah mengingkarinya
.. aku tidak patut berada di dunia ini lagi, aku yang harus nya menggantikanmu
!! aku yang seharusnya berada di posisimu sekarang !! aku tak layak hidup !!
mianhadaa Gyuri-ya !! jeongmal saranghaeyo !! nado saranghaee !!”, ucapnya
kerass ..
“myungsoo
maafkan aku, aku telah berjanji pada diriku sendiri hanya mencintai orang itu,
walaupun dia meninggalkan ku dan mengingkari janjinya .. janji ku padanya tetap
kekal .. aku tak bisa melupakannya seberapa besarpun luka yang pernah ia buat
untuk ku .. hyuk jae oppa .. promise you .. terimakasih sudah pernah berjanji
untuk selalu mencintaiku .. saranghae .. aku pergi”, gyuri menatap nalar semua
yang ada di ruang pasien .. ia juga menatap tubuh pucat yang sudah tertutup
kain kafan itu..
“raga
ku”, ujar gyuri dan berbalik berjalan mengikuti pengawal-pengawal yang akan
mengantarnya kealam barunya kelak ..
#Flashback, Hyuk jae ..
“mwwoo ??”, sentak hyuk
jae kemudian berlari cepat menuju rumah sakit tanpa memutuskan panggilannya
dengan hyeri .. hyeri menelpon hyuk jae dan memberitahukan bahwa gyuri koma dan
sudah sangat kritis, hyeri mendapatkan kabar dari dokter kim .. setelah tiba
disana hyuk jae berhenti dan menatap hyeri yang tengah menangis dan terbaring
lemas dibahu woohyun .. “ambil ini”, ujar woohyun memberikan buku diary gyuri
.. pedih, rasanya ada yang menyayat .. “apa yang aku lakukan padanya ?”, hyuk
jae mulai berontak, ia berteriak kencang sembari tertawa kecil seperti orang
gila .. “aku sama saja seperti bajingan yang membunuhnya secara perlahan”, ia
kemudian melempar buku itu kasar dan berlari menuju ruang pasien gyuri ..
setelah tiba di depan pintu ruang pasien ia harus menerima kenyataan yang
terjadi bahwa gyuri sudah meninggalkannya untuk selamanya .. “MIANHAE .. MY
PROMISE” ..
~THE END~
#keep reading n dont forget comment .. gak koment dicivok bang sooman :v Gomawooo ^^